Ketigakerajaan tersebut tersohor dengan sebutan Serambi Mekkah, dan mereka menjadi pusat pendidikan dan pengajaran agama Islam di nusantara dengan cara mengarang, menyadur dan menerjemahkan karya-karya keilmuan Islam, yang dimana hal tersebut memebentuk kesatuan budaya yang erat. DengarkanBerita. BANJARMASIN, NETRALNEWS.COM - Kesultanan Banjar menobatkan mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) Prof Dr Abdullah Mahmud Hendropriyono sebagai PangeranHarya Hikmatdiraja pada acara Milad ke-512 Kesultanan Banjar yang digelar di halaman Mesjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin, Sabtu (22/10/2016).. Kamisudah berkali kali koordinasi. Pemerintah pusat juga sudah memberikan sebuah gambaran apa yang akan dilakukan. Terutama kaitannya dengan merenovasi Istana Maimun,” katanya. Bobby mengaku menginginkan Pemerintah Kota Medan dan Kesultanan Deli bisa sama- sama untuk kembalikan Istana Maimun sebagai ikon Kota Medan. Jawaban#1 untuk Pertanyaan: 1. mengapa pelajar tersebut mendapat wawasan Nusantara 2. apakah manfaat wawasan Nusantara bagi pelajar tersebut 3. apakah manfaat Wawasan Nusantara bagi bangsa dan negara 4.pernahkah Anda mendapat wawasan Nusantara 5.sebutkan contoh sikap nasionalis si sekolah Jawaban: Budaya. Penjelasan: KEBANGKITANserentak Melaka dan Samudera-Pasai pada pertengahan abad ke-13M telah memberikan dampak yang besar kepada perkembangan Islam di Nusantara. Seperti mana Samudera-Pasai yang telah berjaya menjadi pusat gerakan dakwah terbesar di Nusantara, Melaka pula muncul sebagai pusat kebangkitan politik dan ekonomi Islam di Nusantara. Selamketiga, terpecah menjadi dua bagian dengan melodi dan ritme. Siklus di bagian pertama bernama siklus, namun itu berbeda dari melodi dan ritme dalam “Siklus Sultan Veled”. Harga hitungannya adalah 28/4. Bagian kedua dari Selam ketiga ini disajikan dengan musik yoruk semai dengan ketukan 6/8. RibIOF. Tolong jawab ya hehe 1. Tuliskan sumber-sumber sejarah Kesultanan Samudra Pasai. Jelaskan 2. Apa faktor yang membuat Kesultanan Samudra Pasai dan Aceh mencapai kejayaannya? Apa pula faktor yang membuat kesultanan - kesultanan tersebut runtuh? 3. Bandingkan masa pemerintahan Sultan Aceh Iskandar Muda dengan sultan penerusnya. 4. Apa yang dimaksud teuku dan tengku dalam masyarakat Aceh? 5. Jelaskan secara singkat faktor yang mendukung kejayaan dan faktor yang melatarbelakangi runtuhnya setiap kesultanan yaitu Demak, Mataram dan banten 6. Apa sumbangan dalam bidang sosial budaya, politik, seni dan lain-lain ketiga kesultanan tersebut bagi Nusantara? hubungan antara kesultanan demak dan majapahit 8. Jelaskan hubungan antara kesultanan Demak dan kerajaan Mataram hindu 9. Jelaskan hubungan antara kesultanan Demak dan kesultanan Banten 10. Jelaskan hubungan antara kesultanan Banten dan kerajaan pajajaran. Jawaban = untuk keturunan bangsawantengku = untuk pemuka kalau salah Jawabanpeninggalan kerajaan demak yaituMasjid Agung Demak, kerajaan Banten yaituMasjid Agung Banten,kerajaan mataram seperti upacara sekaten dan upacara garebeg. peninggalan kerajaan demak yaitu Masjid Agung Demak, kerajaan Banten yaitu Masjid Agung Banten, kerajaan mataram seperti upacara sekaten dan upacara Demak dalam bidangsosial, budaya, politik, seni Kehidupan Politik. Kerajaan Demak berdiri kira-kira tahun 1478. Hal itu didasarkan pada saat jatuhnya Majapahit yang diperintah oleh Prabu Kertabumi Brawijaya V dengan ditandai candrasengkala, sirna ilang kertaning bumi artinya tahun 1400 Saka atau tahun 1478 Masehi. Para wali kemudian sepakat untuk menobatkan Raden Patah menjadi raja di Kerajaan Demak dengan gelar Senapati Jimbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Untuk jabatan patih diangkat Ki Wanapala dengan gelar Mangkurat. Kehidupan Ekonomi. Perekonomian Demak berkembang ke arah perdagangan maritim dan agraria. Ambisi Kerajaan Demak menjadi negara maritim diwujudkan dengan upayanya merebut Malaka dari tangan Portugis, namun upaya ini ternyata tidak berhasil. Perdagangan antara Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara cukup ramai, Demak berfungsi sebagai pelabuhan transito penghubung daerah penghasil rempah-rempah dan memiliki sumber penghasilan pertanian yang cukup besar. Kehidupan Sosial-budaya. Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan teratur. Pemerintahan diatur dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja. Hasil kebudayaan Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai sekarang masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak. Masjid itu merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam. Masjid Agung Demak selain kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, yaitu salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan tatal. Kesultanan Banten dalam bidangsosial, budaya, politik, seni Politik. Pada tahun 1524 Banten dikuasai oleh Kerajaan waktu Demak terjadi perebutan kekuasaan, Banten melepaskan diri dan tumbuh menjadi kerajaan besar. Kemudian kekuasaan diserahkan kepada Sultan Hasanudin. Sultan Hasanudin dianggap sebagai pionir Kerajaan Banten karena Banten semakin maju di bawah kejayaannya ada saat Sultan ageng tirtayasa memimpin. Sosial. Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa,sehingga kehidupan sosial mereka menganut ajaran-ajaran mereka semakin sejahtera saat puncak kejayaannya. Usaha Sultan Ageng Tirtayasa adalah perdagangan bebas dan mengusir VOC dari agama Islam merupakan agama mayoritas Banten,penduduk Banten telah menoleransi keberadaan pemeluk agama lain. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya sebuah klenteng di pelabuhan Banten pada tahun 1673. Budaya. Masyarakat Banten terdiri dari beragam etnis,antara lain Sunda, Jawa, Melayu, dll. Beragam suku tersebut memberi pengaruh terhadap perkembangan budaya dengan tetap berdasarkan aturan agama Islam. Pengaruh budaya Asia lain didapatkan dari migrasi penduduk Cina serta pedagang India dan Banten memiliki bangunan istana dan bangunan gapura pada Istana Kaibon yang dibangun oleh Jan Lucas Cardeel, seorang Belanda yang telah memeluk agama Islam. Kesultanan Mataram dalam bidangsosial, budaya, politik, seni Kehidupan Politik. Sutowijoyo mengangkat dirinya sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati 1586-1601 dengan ibukota kerajaan di Kota Gede. Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Berdirinya Kerajaan Mataram Islam, Kejayaan Kerajaan Mataram Islam, Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam, Pendiri Kerajaan Mataram Islam, Raja-raja Kerajaan Mataram Islam, Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mataram Islam, Kehidupan Politik pada Masa Kerajaan Mataram Islam Kehidupan Ekonomi. Letak geografisnya yang berada di pedalaman didukung tanah yang subur, menjadikan kerajaan Mataram sebagai daerah pertanian agraris yang cukup berkembang, bahkan menjadi daerah pengekspor beras terbesar pada masa itu. Rakyat Mataram juga banyak melakukan aktivitas perdagangan laut. Hal ini dapat terlihat dari dikuasainya daerah-daerah pelabuhan di sepanjang pantai Utara Jawa. Perpaduan dua unsur ekonomi, yaitu agraris dan maritim mampu menjadikan kerajaan Mataram kuat dalam percaturan politik di nusantara. Kehidupan Sosial-budaya. Pada masa pertumbuhan dan berkaitan dengan masa pembangunan,maka Sultan Agung melakukan usaha-usaha antara lain untuk meningkatkan daerahdaerah persawahan dan memindahkan banyak para petani ke daerah Krawang yang subur. Atas dasar kehidupan agraris itulah disusun suatu masyarakat yang bersifat feodal. Para pejabat pemerintahan memperoleh imbalan berupa tanah garapan lungguh, sehingga sistem kehidupan ini menjadi dasar munculnya tuan-tuan tanah di Jawa. Pada masa kebesaran Mataram, kebudayaan juga berkembang antara lain seni tari, seni pahat, seni sastra dan sebagainya. Di samping itu muncul Kebudayaan Kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayan asli, Hindu, Buddha dengan Islam. Upacara Grebeg yang bersumber pada pemujaan roh nenek moyang Dengan demikian, peninggalan kerajaan demak yaituMasjid Agung Demak, kerajaan Banten yaituMasjid Agung Banten,kerajaan mataram seperti upacara sekaten dan upacara Demak dalam bidang sosial, budaya, politik, seni Kehidupan Politik. Kerajaan Demak berdiri kira-kira tahun 1478. Hal itu didasarkan pada saat jatuhnya Majapahit yang diperintah oleh Prabu Kertabumi Brawijaya V dengan ditandai candrasengkala, sirna ilang kertaning bumi artinya tahun 1400 Saka atau tahun 1478 Masehi. Para wali kemudian sepakat untuk menobatkan Raden Patah menjadi raja di Kerajaan Demak dengan gelar Senapati Jimbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Untuk jabatan patih diangkat Ki Wanapala dengan gelar Mangkurat. Kehidupan Ekonomi. Perekonomian Demak berkembang ke arah perdagangan maritim dan agraria. Ambisi Kerajaan Demak menjadi negara maritim diwujudkan dengan upayanya merebut Malaka dari tangan Portugis, namun upaya ini ternyata tidak berhasil. Perdagangan antara Demak dengan pelabuhan-pelabuhan lain di Nusantara cukup ramai, Demak berfungsi sebagai pelabuhan transito penghubung daerah penghasil rempah-rempah dan memiliki sumber penghasilan pertanian yang cukup besar. Kehidupan Sosial-budaya. Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan teratur. Pemerintahan diatur dengan hukum Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan begitu saja. Hasil kebudayaan Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai sekarang masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak. Masjid itu merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam. Masjid Agung Demak selain kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam juga memiliki keistimewaan, yaitu salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan tatal. Kesultanan Banten dalam bidang sosial, budaya, politik, seni Politik. Pada tahun 1524 Banten dikuasai oleh Kerajaan waktu Demak terjadi perebutan kekuasaan, Banten melepaskan diri dan tumbuh menjadi kerajaan besar. Kemudian kekuasaan diserahkan kepada Sultan Hasanudin. Sultan Hasanudin dianggap sebagai pionir Kerajaan Banten karena Banten semakin maju di bawah kejayaannya ada saat Sultan ageng tirtayasa memimpin. Sosial. Kerajaan Banten adalah salah satu kerajaan Islam di Pulau Jawa,sehingga kehidupan sosial mereka menganut ajaran-ajaran mereka semakin sejahtera saat puncak kejayaannya. Usaha Sultan Ageng Tirtayasa adalah perdagangan bebas dan mengusir VOC dari agama Islam merupakan agama mayoritas Banten,penduduk Banten telah menoleransi keberadaan pemeluk agama lain. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya sebuah klenteng di pelabuhan Banten pada tahun 1673. Budaya. Masyarakat Banten terdiri dari beragam etnis,antara lain Sunda, Jawa, Melayu, dll. Beragam suku tersebut memberi pengaruh terhadap perkembangan budaya dengan tetap berdasarkan aturan agama Islam. Pengaruh budaya Asia lain didapatkan dari migrasi penduduk Cina serta pedagang India dan Banten memiliki bangunan istana dan bangunan gapura pada Istana Kaibon yang dibangun oleh Jan Lucas Cardeel, seorang Belanda yang telah memeluk agama Islam. Kesultanan Mataram dalam bidang sosial, budaya, politik, seni Kehidupan Politik. Sutowijoyo mengangkat dirinya sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati 1586-1601 dengan ibukota kerajaan di Kota Gede. Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Berdirinya Kerajaan Mataram Islam, Kejayaan Kerajaan Mataram Islam, Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam, Pendiri Kerajaan Mataram Islam, Raja-raja Kerajaan Mataram Islam, Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mataram Islam, Kehidupan Politik pada Masa Kerajaan Mataram Islam Kehidupan Ekonomi. Letak geografisnya yang berada di pedalaman didukung tanah yang subur, menjadikan kerajaan Mataram sebagai daerah pertanian agraris yang cukup berkembang, bahkan menjadi daerah pengekspor beras terbesar pada masa itu. Rakyat Mataram juga banyak melakukan aktivitas perdagangan laut. Hal ini dapat terlihat dari dikuasainya daerah-daerah pelabuhan di sepanjang pantai Utara Jawa. Perpaduan dua unsur ekonomi, yaitu agraris dan maritim mampu menjadikan kerajaan Mataram kuat dalam percaturan politik di nusantara. Kehidupan Sosial-budaya. Pada masa pertumbuhan dan berkaitan dengan masa pembangunan,maka Sultan Agung melakukan usaha-usaha antara lain untuk meningkatkan daerahdaerah persawahan dan memindahkan banyak para petani ke daerah Krawang yang subur. Atas dasar kehidupan agraris itulah disusun suatu masyarakat yang bersifat feodal. Para pejabat pemerintahan memperoleh imbalan berupa tanah garapan lungguh, sehingga sistem kehidupan ini menjadi dasar munculnya tuan-tuan tanah di Jawa. Pada masa kebesaran Mataram, kebudayaan juga berkembang antara lain seni tari, seni pahat, seni sastra dan sebagainya. Di samping itu muncul Kebudayaan Kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayan asli, Hindu, Buddha dengan Islam. Upacara Grebeg yang bersumber pada pemujaan roh nenek moyang Dengan demikian, peninggalan kerajaan demak yaitu Masjid Agung Demak, kerajaan Banten yaitu Masjid Agung Banten, kerajaan mataram seperti upacara sekaten dan upacara garebeg. PendahuluanGambar atas kiri adalah Masjid Baiturrahman, Nanggroe Aceh Darussalam yang dikenal dengan Kesultanan AcehGambar atas kanan adalah Masjid Agung Demak, Jawa Tengah yang dikenal dengan Kesultanan DemakGambar di bawah adalah Masjid Agung Banten, yang dikenal dengan Kesultanan Banten. Mari kita Untuk soal nomor 1Apa kontribusi kesultanan tersebut terhadap penyebaran islam di nusantara? JawabKontribusi kesultanan Aceh, Demak, dan Banten terhadap penyebaran islam di Nusantara adalah Kontribusi Kesultanan Aceh - Menjadikan Kesultanan Aceh sebagai pusat pendidikan Islam khususnya keberadaan para ulama ulama besar seperti Hamzah Fansuri dan Syamsuddin As Sumatrani - Menjadikan Kesultanan Aceh sebagai salah satu Kesultanan Islam yang strategis dan luas di Sumatera bagian utara dan tengah, yang meliputi Pesisir utara Aceh hingga ke Teluk Aru, dan Pahang di Malaysia. Kontribusi Kesultanan Demak- Mendirikan pesantren sebagai sarana penyebaran islam yang efektif- Menjadi salah satu pusat penyebaran islam di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta dan Jawa Timur- Masjid Agung Demak di Kesultanan ini sebagai pusat kegiatan dan dakwah Wali Songo yang menyebar agama islam di seluruh bagian Pulau Jawa. Kontribusi Kesultanan Banten- Sebagai pusat kerajaan islam dan islamisasi di Banten dan Lampung yang dulunya masuk bagian dari Kesultanan Banten. - Sejak Sultan Maulana Hasanuddin berkuasa, ia menyebarkan islam hingga ke pedalaman dan pesisir Banten. Agar islam dapat diterima, ia menggabungkan konsep hindu-Buddha di dalam konsep pemerintahannya, agar islam dapat diterima pada seluruh lapisan masyarakat. Untuk soal nomor 2Bagaimana kaitannya dengan proses masuk dan berkembangnya agama islam di indonesia? JawabKesultanan Aceh, Kesultanan Demak, dan Kesultanan Banten sama-sama diawali dari pemerintah kerajaan yang mulanya menganut islam terlebih dahulu. Setelah menganut islam di suatu kesultanan, para pihak kerajaan turut andil di dalam penyebaran agama islam di daerah kekuasaannya, agar dapat melanggengkan kekuasaan kesultanan, dapat menjadikan menjadikan islam sebagai agama resmi kesultanan di suatu wilayah, serta menjadikan kesultanan sebagai pusat kegiatan, pendidikan dan penyebaran agama islam di suatu wilayah kesultanan. Mulanya para Wali Songo sebagai penyebar islam di Jawa mengislamkan pemerintahan kerajaan, hingga setelah menjadi kesultanan. Raja-raja yang telah menganut islam tersebut melakukan dakwah kepada rakyatnya, sehingga islam menjadi berkembang di seluruh wilayah nusantara. Aceh berperan penting dalam pusat penyebaran di Sumatera dan Pahang, Demak sebagai pusat penyebaran islam di Jawa, sekaligus menjadi pusat dakwah dan kegiatan wali songo, serta Kesultanan Banten, yang menyebarkan agama islam di seluruh wilayah Banten dan Lampung. Pelajari lebih lanjut tentang penyebaran islam di Indonesia di bawah ini Nama,tahun berdiri,tempat ibadah umat,dan sejarah singkat masjid di atas... KERAJAAN BANTEN DALAM MENYEBARKAN ISLAM yang melakukan dakwah di daerah Jawa Barat adalah peran penting kerajaan demak dalam penyebaran islam contoh konsep perubahan dan keberlanjutan di Banten 9 tokoh walisongo beserta perannya dalam penyebaran agama islam dipulau jawa peran kesultanan-kesultanan islam terhadap penyebaran agama islam di seluruh pelosok Nusantara ? Detail jawaban Kode 11 SMA Mapel Sejarah IndonesiaKategori Bab 5 - Zaman Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia Kata Kunci kontribusi kesultanan islam di nusantara, kaitan kesultanan dengan proses masuk dan berkembangny agama islam di indonesia Tentang Kami Sekapur Sirih Tentang Pertanggungjawaban Akademis Kru Berita Seputar Aktivitas Sekapur Sirih Sampai saat ini, belum ada pendokumentasian warisan sejarah dan budaya tentang kerajaan/kesultanan dari seluruh dunia, yang komprehensif, sistematis, dan akurat, baik dalam bentuk on line maupun bentuk cetak. Kalaupun ada, dokumentasi tersebut masih bersifat parsial, belum sistematis, belum komprehensif, dan belum akurat, serta hanya dimiliki oleh satu-dua kerajaan tertentu saja. Di mana pun di seluruh dunia, kerajaan/kesultanan pada umumnya menjadi pusat kebudayaan dan peradaban. Keberadaan kerajaan/kesultanan di sebuah tempat menunjukkan bahwa komunitas/masyarakat di tempat tersebut sudah mengenal sistem pemerintahan dan tatanan sosial yang mengatur kehidupan masyarakat, terlepas dari apakah sistem tersebut masih sederhana ataupun sudah sangat kompleks. Sebagai pusat kebudayaan dan peradaban, kerajaan/kesultanan menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang sangat banyak, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Dari masa ke masa, kekayaan ini bisa bertambah, jika kerajaan tersebut mampu mempertahankan eksistensinya, mampu beradaptasi dengan perubahan tatanan sosial dan tuntutan masyarakat, dan mampu mengembangkan diri untuk menjawab tantangan zaman. Sebaliknya, kekayaan tersebut bisa pula menyusut –bahkan hilang— jika sebuah kerajaan/kesultanan gagal mempertahankan eksistensinya. Apapun kondisi yang ada, apakah sebuah kerajaan/kesultanan masih eksis atau sudah surut, warisan sejarah dan budaya yang pernah dan masih dimilikinya sangat penting untuk didokumentasikan dan dipublikasikan ke seluruh dunia melalui media yang mudah diakses kapan saja, dari manapun, oleh siapa saja, serta cepat dan murah. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, website berbahasa Indonesia dan Inggris hadir sebagai perpustakaan digital raksasa untuk menggali, mendokumentasikan, mengolah, serta mempublikasikan warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan di seluruh dunia. Untuk itu, kami mengajak segenap pihak yang berkompeten untuk bekerjasama dengan cara sharing data, mengumpulkan data warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan yang ada untuk kami olah dan dipublikasikan melalui Banyak manfaat yang akan diperoleh kerajaan/kesultanan yang bergabung dengan . Pertama, sebuah kerajaan/kesultanan akan lebih dikenal secara luas, karena dengan bergabung di maka keberadaan sebuah kerajaan akan diketahui oleh masyarakat di seluruh dunia. Kedua, dengan terdaftarnya sebuah kerajaan/kesultanan di pusat data dan informasi kerajaan seluruh dunia, maka anak-cucu akan selalu bisa mempelajari warisan leluhur yang ada/pernah ada, meskipun mungkin secara fisik warisan tersebut sudah tidak ada wujudnya. Ketiga, apa yang tersimpan di dalam selamanya akan terus-menerus menjadi sumbangan yang sangat besar bagi dunia ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan sejarah dan budaya. Oleh karena demikian besarnya manfaat yang akan dapat dipetik dari keberadaan serta keikutsertaan sebuah kerajaan/kesultanan dalam program revitalisasi warisan sejarah dan budaya kerajaan ini, maka kami berharap segenap pihak untuk menyambut ajakan kami dengan sepenuh hati. Semoga kerjasama ini akan membawa kebaikan bagi umat manusia, terutama di bidang kebudayaan dan peradaban. Atas kerjasama yang baik, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Tentang hadir berdasarkan pada perluasan makna tentang arti kata “nusantara”. hadir sebagai website yang melintas batas, menghilangkan kesempitan pengertian secara geopolitik tentang makna “nusantara”, kemudian merangkum seluruh wilayah di muka bumi ini ke dalam satu pemahaman yang bernama “nusantara”. hadir dengan dua bahasa, Indonesia dan Inggris. merupakan perpustakaan digital raksasa yang menggali, mendokumentasikan, mengolah, serta mempublikasikan warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan di seluruh dunia demi melestarikan dan mengembangkan warisan sejarah dan budaya kerajaan/kesultanan se-dunia. Konsentrasi adalah melakukan kajian dan dokumentasi tentang kerajaan/kesultanan yang pernah dan masih ada di seluruh dunia secara komprehensif, sistematis, akurat, kemudian mempublikasikannya secara on line. Nilai komprehensif, sistematis, dan akurat dari dapat dilihat dari kelengkapan menu-menu yang sangat detail tentang seluk-beluk sebuah kerajaan/kesultanan. Menu-menu yang tersaji tersebut dibagi menjadi beberapa obyek kajian, yaitu kajian tentang kesejarahan meliputi sejarah kerajaan/kesultanan, silsilah dan periode pemerintahan, sistem pemerintahan, wilayah kekuasaan, serta sosial budaya dan agama. Profil raja/sultan serta tokoh keagamaan yang meliputi penulisan tentang raja/sultan/pemangku adat sekarang dan tokoh keagamaan kerajaan/kesultanan ulama, pendeta, penasehat spiritual. Kajian tentang aktivitas raja/sultan/pemangku adat dirangkum ke dalam beberapa penulisan yang meliputi, raja/sultan dan pemerintahan sekarang, aktivitas sosial raja/sultan, gelar kerajaan/kesultanan yang meliputi gelar atau penghargaan yang diberikan oleh raja/sultan kepada kerabat/keturunan dan di luar kerabat/keturunan serta penghargaan atau gelar yang diterima oleh raja/sultan. Kemudian kajian tentang keluarga dan rumah tangga kerajaan/kesultanan yang meliputi penulisan tentang keluarga raja/sultan dan rumahtangga kerajaan/kesultanan. Penulisan tentang istana/keraton juga menjadi obyek kajian tersendiri. Pada bagian ini ditulis tentang istana yang meliputi istana utama, taman, pesanggrahan, pemandian, keputren, benteng, tempat ibadah masjid, gereja, vihara, pura, gereja, dll. Masih pada kajian tentang bangunan ini, ditulis juga kajian tentang petilasan dan makam kubur. Aspek politik juga menjadi perhatian dengan melakukan kajian tentang undang-undang dan hukum adat tentang pemerintahan, tanah atau ulayat, dll. Sebagai pendukung unsur politik, maka kajian tentang pertahanan dan keamanan dengan penulisan tentang militer dan jenjangnya panglima, hulubalang, dan prajurit juga tersedia di website ini. Selain politik dan militer, website ini juga menyediakan kajian tentang seni dan kebudayaan yang meliputi, acara dan upacara upacara penobatan, tolak bala, lingkaran hidup, keagamaan, dan upacara lainnya, adat istiadat kerajaan/kesultanan kelahiran, perkawinan, kematian, dll, seni dan budaya istana seni musik, suara, tari, beladiri, ukir, tenun, dll, kesusastraan sastra lisan dan sastra tulisan, busana kerajaan/kesultanan busana raja/sultan dan ratu, kerabat, pejabat, prajurit, dan rakyat. Tak ketinggalan, kajian tentang kuliner kerajaan/kesultanan masakan, makanan, dan minuman hingga obat dan pengobatan tradisional juga menjadi obyek kajian di website ini. Selain itu, website ini juga menyediakan tentang dokumentasi sebuah kerajaan/kesultanan yang dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu koleksi pusaka, nonpusaka, dan peralatan lainnya, galeri foto meliputi foto sejarah, tentang raja/sultan sekarang, istana dan arsitektur, tempat ibadah, regalia-simbol kekuasaan, pusaka dan nonpusaka, upacara, kesenian, buku, naskah, dokumen penting, busana, militer, makam, petilasan, kuliner, kendaraan, dan binatang peliharaan, berita, opini, artikel, musik, dan video. Kajian selanjutnya adalah penulisan tentang obyek wisata yang terdapat di sekitar kerajaan/kesultanan. Sedangkan sebagai sarana pendukung, website ini juga menyediakan informasi tentang alamat dan peta lokasi kerajaan/kesultanan. Kerajaan/kesultanan yang dimuat di akan dikenal secara luas karena keberadaan kerajaan tersebut akan diketahui oleh masyarakat di seluruh dunia. Dipublikasikannya sebuah kerajaan/kesultanan di menjadikan sumber data yang dimiliki oleh kerajaan/kesultanan tersebut akan abadi dan terus dapat digali demi kepentingan sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan. Selain penelitian yang dilakukan secara mandiri, kekuatan adalah kerjasama dari semua pihak yang merasa peduli dan memiliki data-data tentang kerajaan/kesultanan. Sharing data tentang kerajaan/kesultanan menjadi bagian tak terpisahkan dari kerja kami demi kepentingan ilmu pengetahuan dan pelestarian serta pengembangan warisan sejarah dan budaya. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada segenap pihak untuk dapat mendukung kami dengan cara berbagi data tentang kerajaan/kesultanan. Kerjasama dari segenap pihak sangat kami harapkan. Terimakasih. Pertanggungjawaban Akademis Tentang Definisi Nusantara. Secara etimologi, kata ”nusantara” tersusun dari dua kata, ”nusa” dan ”antara”. Jika dikupas dari kata per kata, kata ”nusa” dalam bahasa Sanskerta berarti pulau atau kepulauan[i]. Sedangkan dalam bahasa Latin, kata ”nusa” berasal dari dari kata nesos yang menurut Martin Bernal dapat berarti semenanjung, bahkan suatu bangsa[ii]. Merujuk pada pernyataan Bernal tersebut, maka kata ”nusa” juga mempunyai kesamaan arti dengan kata nation dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata ”nusa” dapat memiliki dua arti, yaitu kepulauan dan bangsa. Kata kedua yaitu ”antara” memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra yang berarti antara atau dalam suatu kelompok[iii]. ”Antara” juga mempunyai makna yang sama dengan kata inter dalam bahasa Inggris yang berarti antar antara dan relasi. Sedangkan dalam bahasa Sanskerta, kata ”antara” dapat diartikan sebagai laut, seberang, atau luar sebagaimana pemaknaan dalam Sumpah Palapa Patih Gadjah Mada di Kerajaan Majapahit. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata ”antara” mempunyai makna, yaitu antar antara, relasi, seberang, dan laut. Dari penjabaran di atas, penggabungan kata ”nusa” dan ”antara” menjadi kata ”nusantara” dapat diartikan sebagai kepulauan yang dipisahkan oleh laut atau bangsa-bangsa yang dipisahkan oleh laut. Arti dari pernyataan pertama dapat merujuk pada keseluruhan wilayah di dunia. Sedangkan pernyataan kedua dapat berarti bangsa-bangsa yang kini telah bersulih menjadi negara-negara di seluruh dunia. Pernyataan kedua juga dapat dikembangkan lagi, yaitu kata ”nusantara” mempunyai persamaan dengan kata ”internasional” international yang jika dikupas dari kata per kata menjadi inter atau antara atau laut dan nation atau bangsa. Sehingga kata ”internasional” international dapat bermakna bangsa-bangsa yang terpisah oleh laut atau dapat pula berarti relasi antara bangsa-bangsa di seluruh dunia. Menilik dari segi sejarah, kata “nusantara” pertama kali tertulis dalam literatur berbahasa Jawa sekitar abad ke-12 sampai 16. Penggunaan kata “nusantara” semakin dikenal ketika Patih Amangkubumi Kerajaan Majapahit, Gadjah Mada mengucapkan kata ini dalam Sumpah Palapa pada tahun 1258 Saka 1336 M[iv]. Pada waktu itu, kata “nusantara” bermakna daerah yang berada di luar pengaruh kebudayaan Jawa atau berada di seberang Jawadwipa Pulau Jawa, terpisah oleh laut, dan menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Majapahit. Pada awal abad ke-20, pengertian “nusantara” mengalami pergeseran arti sehingga dipahami sebagai nama suatu wilayah yang merupakan kelanjutan dari nama Hindia Belanda[v]. Nama wilayah ini kemudian dikenal dengan nama Indonesia. Pengertian pada awal abad ke-20 ini selanjutnya dipakai sebagai acuan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menyebut wilayah kesatuan yang membentang dari Sabang sampai Merauke sebagai wilayah “nusantara”. Inilah pengertian secara geopolitik yang berasal dari Kerajaan Majapahit dan kemudian dipakai sebagai acuan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menyebut wilayah Indonesia. Berdasarkan pada penjabaran di atas, wilayah “nusantara” tak hanya dipahami sebagai wilayah terluar Kerajaan Majapahit yang meliputi wilayah Indonesia pada masa sekarang ditambah dengan sebagian wilayah Asia Tenggara. Wilayah “nusantara” juga tak hanya sebagai sebuah wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke, sebagaimana yang menjadi pemahaman Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Namun, wilayah “nusantara” dapat dipahami sebagai suatu wilayah yang mencakup seluruh dunia. Kesimpulan tentang wilayah ”nusantara” di atas juga berlaku untuk seluruh kerajaan/kesultanan yang pernah ada atau masih eksis hingga saat ini di seluruh dunia. Kerajaan/kesultanan di seluruh dunia tersebut dikatakan sebagai kerajaan nusantara. Hal ini berpijak pada batas geografis di mana seluruh daratan pulau yang dipisahkan oleh laut termasuk dalam pengertian nusantara, sehingga kerajaan nusantara mempunyai arti yang sama dengan kerajaan dunia. Salam Takzim Mahyudin Al Mudra, SH. MM Pendiri dan Pemimpin Umum/Redaksi SumberMartin Bernal, 2006. Black Athena. United States Of America Rutgers University Press. Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto, 1993. Sejarah nasional Indonesia II. Jakarta Balai Pustaka [i] [ii] Martin Bernal, 2006487 [iii] [iv] Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto, 1993434 [v] 1. Jelaskan hubungan antara sunan gunung jati dan sultan-sultan pasai? 2. Apa faktor yang membuat kesultanan pasai, malaka, fan aceh mencapai kejayaan? Apa pula yg membuat kesultanan ini runtuh? 3. Apa sumbangan ketiga kesultanan tersebut bagi nusantara? 4. Menurut anda faktor-faktor apa saja yang di perlukan agar sebuah negara dapat bertahan? 1. mereka berdua sangat akrab dan berteman baik. 2. - 3. -kerajaan demak Masjid Agung Demak - kerajaan Banten Masjid Agung Banten -kerajaan mataram seperti upacara sekaten dan upacara garebeg. 4. Dengan memperkuat pertahanan negara dan meningkatkan SDM. Maaf klo salah dan smoga membantu.

apa sumbangan ketiga kesultanan tersebut bagi nusantara