3 Membuka Lapangan Kerja Baru. Kegiatan ekonomi dapat membuka lapangan kerja masyarakat dalam hal memproduksi atau mendistribusikan barang. Hal ini akan membantu masyarakat untuk memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Perbesar. Salah satu manfaat kegiatan ekonomi adalah menciptakan lapangan kerja baru. Dengankondisi Kota Batu tersebut maka Kota Batu dipilih sebagai lokasi penelitian akan pengaruh pemberdayaan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji sejauh mana hubungan antara Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Kota Batu. KementerianKebudayaan Belia dan Sukan Pada tahun-tahun 1920-an, pola masyarakat majmuk semakin nyata Batik bermotif naga Pengaruh imigran-imigran ini di Tanah Melayu telah mengubah corak dan sistem sosial Alam Melayu dan juga masyarakat Melayu pada ketika itu Pengaruh ini lebih kepada cara berfikir yang dianggap moden iaitu berfikiran terbuka DampakPositif . Ada beberapa dampak positif perubahan sosial yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Dampak positif yang pertama adalah munculnya nilai dan norma baru yang lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Contohnya adalah munculnya UU No. 21 Tahun 2007 yang membahas tentang perdagangan manusia. Dapatuntuk memenuhi kebutuhan warga yang bermacam-macam. Dapat meningkatkan kebersamaan dengan saling mengenal satu dengan lain. Dapat meningkatkan sikap saling menghargai antar sesama warga. Dapat meningkat rasa persatuan dan kesatuan warga. Hal 117⏩. ⏪Hal 111. ⏫Tema 8. Diposting oleh candra di 22.12. Semakinbanyaknya wisatawan yang datang ke Pulau Tidung memberikan dampak berupa pendapatan yang lebih banyak kepada unit usaha. Penelitian tersebut tidak menyinggung dampak ekonomi terhadap kegiatan wisata terhadap masyarakat sekitar yang terjadi di Pantai Indrayanti, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. 54lr5wK. Perajin Batik Osing Masyarakat Osing yang tinggal di daerah pesisir ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, telah lama melakukan kegiatan membatik. Kegiatan ini, umumnya dilakukan dalam skala industri rumah tangga. Setiap kelompok pembatik, bisa memiliki motif sendiri yang menjadi keunikan dari kelompok tersebut. Dengan semakin tingginya minat masyarakat umum terhadap batik, para pelaku industri batik di Banyuwangi pun melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah mengembalikan pemakaian bahan pewarna alami untuk batik mereka. Bahan-bahan yang digunakan adalah berbagai jenis tanaman yang ada di sekitar rumah perajin, seperti daun krangkong sejenis kangkung, daunlamtoro, daun mangga, jati, jengkol, kulit kopi, daun ketepeng, putri malu, dan kumis kucing. Untuk semakin memperkaya penggunaan pewarna alam dan memperbanyak kreasi motif, desainer nasional Merdi Sihombing dilibatkan. Ia diminta oleh pemerintah daerah setempat untuk melatih para perajin batik di Banyuwangi yang mayoritas adalah usaha sangat kecil, usaha kecil, dan menengah UMKM. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pelatihan yang memadukan antara desainer nasional dan para perajin lokal dilakukan secara berkala dalam rangkaian menuju Banyuwangi Batik Festival BBF dan Swarna Fest yang digelar pada 9 Oktober 2016 lalu. BBF adalah agenda tahunan Banyuwangi untuk mendorong geliat industri batik. Adapun Swarna Fest adalah ajang unjuk kreasi industri tekstil berpewarna alam yang digagas oleh Kementerian Perindustrian. "Kami terus mendukung usaha para pembatik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas batiknya. Hal ini, akan memberikan pengaruh meningkatnya tingkat ekonomi perajin dan pada pembangunan sosial budaya masyarakat setempat. Dengan batik pewarna alam, para perajin bisa lebih untung karena harga jual batik menjadi lebih tinggi. Apalagi bahan pewarnanya mudah sekali didapatkan di sekitar kediaman para pembatik," jelas Pak Bupati. Salah satu perajin batik Banyuwangi dari Sanggar Sekar Bakung, sangat antusias dengan pemakaian pewarna alam ini. Ia dan rekan- rekannya mendapatkan banyak manfaat dari pelatihan ini. Salah satunya adalah ia dapat memanfaatkan bahan alami di sekitarnya untuk dijadikan bahan pewarna alami batiknya. Dengan demikian ia tetap dapat memelihara lingkungannya karena pewarna yang ia gunakan sangat ramah lingkungan. Tidak seperti pewarna kimia yang limbahnya dapat merusak lingkungan sekitar. Keterangan gambar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, beserta perajin batik Osing pada pelatihan pewarnaan alami Sumber gambar dan bacaan Bagaimana pengaruh kegiatan tersebut pada pembangunan sosial budaya masyarakatnya? Ekowisata adalah perjalanan wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Peran aktif dalam mengelola potensi ekowisata ini penting karena pengetahuan alam dan potensi budaya memiliki nilai jual sebagai daya tarik ekowisata. Perkembangan ekowisata mempengaruhi masyarakat pada aspek ekologi, sosial, dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan kondisi ekologi, sosial, dan ekonomi di Kampung Batusuhunan setelah adanya ekowisata berbasis masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran ekowisata berbasis masyarakat Batusuhunan memberikan perubahan bagi masyarakat terutama dalam aspek ekologi dan sosial. Pada aspek ekologi, penduduk telah memiliki kesadaran untuk melindungi lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan mulai menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Dalam aspek sosial, terjadi peningkatan kerjasama masyarakat terutama di bidang ekowisata. Kegiatan sosial di masyarakat sering diadakan sejalan dengan perkembangan ekowisata. Pada ekonomi, kesempatan kerja yang berasal dari sektor ekowisata bisa menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga. Namun, perubahan dalam standar hidup tidak dapat dirasakan oleh masyarakat Batusuhunan karena pengembangan ekowisata baru saja dimulai dan baru berjalan selama sekitar 3 tahun. Kata kunci ekologi, ekonomi, ekowisata berbasis masyarakat , sosial

pengaruh kegiatan usaha tersebut terhadap masyarakat setempat adalah